SPBU UMM
Malang- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
melakukan Soft Opening Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Sabtu
(27/10). Hari itu juga SPBU yang terletak di depan masjid AR Fahruddin
dan berseberangan dengan UMM Dome itu mulai beroperasi dan ramai
melayani masyarakat umum.
Direktur SPBU UMM, Ir Lukito Prasetyo, MT, menerangkan meski baru
dibuka SPBU UMM akan melayani 24 jam. Hal ini karena mengikuti standar
Pasti Pas yang ditetapkan Pertamina. “Salah satu ciri pelayanannya
adalah cepat dan tepat,” katanya.
Letak SPBU yang strategis dinilai menguntungkan unit usaha ini. Untuk
melayani pasar internal UMM saja SPBU ini sudah sangat besar pangsa
pasarnya. Setiap hari di dalam kampus UMM terparkir lebih 4000 mobil dan
12.000 sepeda motor. Jika saja 5-10 persen perhari mengisi bahan bakar
di SPBU itu sudah merupakan angka yang cukup besar.
“Belum lagi pengguna jalan lain yang melintasi jalan poros Malang-Batu.
Selain kendaraan pribadi, bis dan angkutan umum juga banyak yang
memerlukan pengisian bahan bakar pada titik sini,” lanjut Lukito.
Rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, MAP, mengatakan pengembangan unit
bisnis di lingkungan kampus memiliki beberapa tujuan. Selain memperoleh
keuntungan financial untuk menopang biaya operasional universitas, juga
sebagai laboratorium terapan serta memperkuat iklim kewirausahaan
mahasiswa dan dosen.
Mengembangkan bisnis, kata rektor, tidak bisa dilakukan dengan
coba-coba dan perhitungan sekenanya saja. Pengalaman dan kecermatan
sangat menentukan berhasil tidaknya usaha disamping insting bisnis yang
dimiliki.
Lebih jauh, rektor menyatakan hasil usaha unit bisnis di UMM sepenuhnya
digunakan untuk kepentingan universitas. Keuntungan yang diperoleh
dipergunakan untuk mensubsidi keperluan pelayanan kepada mahasiswa.
“Sehingga jumlah yang dibayarkan oleh mahasiswa tidak seberapa dibanding
dengan pelayanan yang diperolehnya,” ujarnya.
Persiapan pembangunan SPBU UMM terbilang cukup lama. Perlu waktu dua
tahun untuk mengurus perijinan penggunaan lahan, IMB, ijin usaha,
Amdal, dan ijin keselamatan kerja. UMM sendiri berkomitmen tidak akan
mengoperasikan sebelum semua ijin klir. Itulah sebabnya meski bangunan
fisiknya sudah kelar beberapa bulan lalu baru dibuka saat ini.
Secara teknis, SPBU UMM mampu menampung 100.000 liter Bahan Bakar
Minyak (BBM). Terdiri dari 3 polo, 4 dispenser seperti bahan bakar jenis
Pertamax, Pertamax plus, Premium dan Solar. Saat ini SPBU UMM
memperkerjakan 18 karyawan yang berasal dari warga sekitar kampus UMM.
Mereka dilatih khusus untuk melayani pelanggan sebaik mungkin.
sumber:
muhammadiyah umm spbu malang